Skip to main content

Dewasa?

Kalau boleh jujur, hidup itu ga pernah mudah. Bukan perkara banyak tugas kuliah terus dosennya nyebelin bukan main, buka masalah berantem sama pacar seakan dunia mau kiamat, bukan juga galau milih deretan film yang lagi tayang dibioskop, bukan juga bingung mau ngapain karena seharian belum ngapa-ngapain, bukan juga sekadar kantong anak kos yang lagi tipis karena akhir bulan-toh awal bulan juga dapet trasferan lagi. Nope.

Hari ini alhamdulillah dapet compliment dari salah satu temen dikampus, dia bilang aku so mature -___- Aku sendiri merasa masih jauh dari itu. 

Masalahnya, pendewasaan itu dateng dari masalah. kalau mau cerita tentang masalahku sendiri, kayaknya ini bukan tempat yang tepat dan bakal super duper panjang. Yang pasti salah satu temen dekatku pernah bilang, I could write a book from my own stories. Surely, I will if I already have time thou! Yang bakal jadi main character is my SUPER MOM. Kenapa? Oke, aku kasih brief storynya aja yaa.
(Really, I am gonna cry telling this)
Oke, barusan mau nulis paragraf introduction tentang ibuku, dan tiba-tiba, ditengah-tengah aku mau menulis, ibuku sms, “mbak, masalah uang kontrakan nek mbak Azka yang mbayar umi ga mau. Tapi kalau dikasih uang pengembalian dari UGM umi mau, toh abimu wis ga ngetoke biaya apa-apa lagi. Suk tak njaluk pendapate mas Said karo adikmu, jek ana waktu 5 bulan gawe umi golek tambahan.”
Yap, ibuku single parent. Bercerai saat aku masih duduk di kelas TK B dan kakak yang 2 angkatan diatasku, lalu adik yang satu tahun lebih muda dari ku. Sejak bercerai dari ayahku, ibuku naik pangkat jadi ayah pula bagi kami bertiga. Segala usaha dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami bertiga. Dan itu adalah awal dari perjalanan panjang pendewasaan bagi kami.
Masih teringat dibenaku berjualan ayam goreng digerobak dorong, lalu meningkat menyewa tempat kecil berukuran 3x4 dipinggiran jalan saat itu, lalu yang teringat, tiba-tiba ibuku mendirikan bangunan sekitar 10 x 15 meter untuk memulai usaha warung makannya. Tidak berdiam diri, kami yang baru duduk dibangku SD saat itu juga mulai berjualan es lilin dikelas. Lalu saat SMP, aku berjualan pempek. Saat SMA mulai berjualan apapun yang bisa dijual. Semuanya untuk menambah uang saku karena kami tau, ibu kami bukan bank yang bisa kami telepon dan uang sudah mengalir ke rekening tabungan. Alhasil, buku, alat tulis, handphone, laptop, kamera dan segala kebutuhan tambahan yang dimiliki adalah jerih payah kami sendiri.
Ibuku, seorang lulusan diploma elektro ITS, tidak memiliki kemampuan yang begitu baik dalam hal managing uang. Maka dari itu, keputusan untuk mendirikan bangunan 10 x 15 m pada saat itu dengan meminjam modal dari salah satu bank swasta di Indonesia berakibat fatal. (teringat akan pernyataan Pak Purwanto dosen Sosiologi saat itu dikelas, bagaimana sebagian besar pengusaha di Indonesia bergantung pada modal dari luar- benar sekali). Istilah tutup lubang gali lubang, kredit macet, depkolektor, BI checking, dll sudah tak asing ditelinga. Dan hingga saat ini, semua itu masih dalam perjuangan.
Maka dari itu, dikatakan proses pendewasaan, bagaimana tidak? Menghadapi kecaman dan ancaman dari luar itu bukan hal yang asing. Dulu, bergetar saat mendengarnya. Sekarang, bagaikan angin lalu saja.
Tapi dua hal yang membuat kami semangat dan tidak pernah putus asa; pertama, kami tidak sendiri, ada mereka yang jauuuuh lebih bermasalah dibandingkan ini. Kedua, ada Alloh yang selalu mendengar dan memudahkan urusan kami J
So, bukan bermaksud menggalau atau menye (karena jujur saya menulis ini dengan bahagia dan rasa syukur bahwa masih ada laptop untuk saya mengetik, waktu untuk saya beristirahat sejenak à karena tiba-tiba murid saya SMS tidak bisa les, dan banyak hal lainnya). Semoga bisa dijadikan bahan motivasi bahwa hidup itu bukan sekadar kasur, kampus, angkringan dan tempat have fun lainnya. Cobalah sejenak memposisikan diri pada mereka yang tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan saat ini. Menggunakan waktu lebih produktif dan bermanfaat. Dan terakhir, berpikir lebih bijaksana dalam menghadapi apapun.
Saya pun masih belajar disini, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Aaamiiiin
SEMANGAAAAT!


Comments

Popular posts from this blog

"i dreamt about you last night!" -resa marsela- "are you going to dance? if you go, I am going" -Kristin Gray- "please go to dance Azka, I am going if you go" -mikayla-

Garage sell for Branson Trip

got $250 ticket!!! it sucks!!!